Kamis, 12 Maret 2020
Tips Membeli Barang di Yahoo Auction Jepang
Rabu, 11 Maret 2020
Bagaimana Mahasiswa Jepang Menjaga Kebersihan Kampusnya
Selasa, 10 Maret 2020
Pengalaman Pulang ke Surabaya dari Hiroshima Lewat Osaka
Kamis, 05 Maret 2020
Aktivitas Kuliah Doctoral di Hiroshima University
read more...
Rabu, 04 Maret 2020
Salju Pertama Dalam Hidup Kami di Hiroshima
Selasa, 03 Maret 2020
Kebersamaan berangkat sekolah bareng, satu keluarga di kampus yang sama.
Reaktor Autoclave Bernama Sekolah
*Tulisan ini pernah dimuat di Radar Gresik pada 10 Desember 2019.
Selasa, 14 Februari 2012
Permata Hati
Isyarat dari lahir bahwa dirimu
Penyejuk jiwa ku
Penerang jiwa ku
Penghangat jiwa ku
Selasa, 24 Januari 2012
Nyamplung (Calophyllum inophyllum)
Tanaman nyamplung adalah tanaman yang tumbuh hampir di semua negara tropis dan subtropis termasuk Indonesia. Tanaman nyampulng mempunyai klasifikasi sebagai berikut,
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Bangsa : Guttiferales
Suku : Guttiferae
Marga : Calophyllum
Jenis : Calophyllum inophyllum
Tanaman ini memiliki pohon yang tingginya dapat mencapai 25 m, batang tidak lurus tetapi bercabang rendah dekat permukaan tanah. Mempunyai kayu yang beratnya ringan hingga sedang, strukturnya agak padat dan halus, berurat kusut sehingga tidak mudah terbelah dan pada batang keluar cairan berwarna kuning kemerahan.
Keunggulan nyamplung sebagai sumber daya terbarukan (renewable resources) adalah:
1. Tanaman nyamplung tumbuh dan tersebar secara alami hampir di seluruh pantai berpasir Indonesia
2. Relatif mudah dibudidayakan oleh petani kecil, dapat ditanam secara monokultur atau campuran dengan tanaman pertanian (tumpang sari), dan berbuah sepanjang tahun
3. Produktivitas biji lebih tinggi di bandingkan tanaman jenis lain (Jarak pagar : 5 ton/ha; sawit : 6 ton/ha ; nyamplung : 20 ton/ha)
4. Pemanfaatan nyamplung sebagai bahan dasar biodiesel tidak berkompetensi dengan kebutuhan pangan
5. Hampir seluruh bagian tanaman nyamplung berdaya guna dan menghasilkan bermacam produk yang memiliki nilai ekonomi, terutama biji untuk bahan baku biodiesel
(Bustomi, 2008).
read more...
Bos dan Anak Buah
Menjadi bos atau hanya menjadi anak buah adalah sebuah pilhan bagi setiap orang. Orang yang mau berusaha dan bekerja keras tentunya mengingikan sesuatu yang lebih baik kedepannya. Namun beberapa orang cukup puas dengan apa yang dia dapatkan saat ini sehingga tidak mau mengembangkan dirinya. Perilaku setiap orang ini sebenarnya adalah bibit dari apa yang ditanamkan orang tua sjak kecil. Namun untuk mendapatkan semua itu bukan keberuntungan atau warisan orang tua melainkan karena proses yang ia jalani. Bos dan anak buah buah adalah satu kesatuan yang tidak bisa berjalan sendiri, seorang bos tidak mungkin melakukan semua tanggung jawabnya sendirian tanpa bantuan anak buahnya. Begitu juga dengan anak buah membutuhkan uang untuk menghidupi keluarganya sehingga ia bekerja kepada bosnya. Kedua posisi tersebut akan menjadi baik jika dijalankan dengan penuh keikhlasan dan saling mendukung satu dengan yang lain.
Langkah pertama untuk menjadi seorang bos adalah menjadi anak buah, kenapa saya mengatakan ini, karena ketika seorang bos pernah menjadi anak buah maka ia tidak akan bertindak semena-mena kepada anak buahnya. Hal ini dikarenakan ia begitu memahami kondisi anak buahnya ketika dia akan menyuruh anak buahnya melakukan sesuatu maka ia akan mempertimbangkan apakah anak buahnya mampu melakukan hal tersebut sama sperti ketika dia masih menjadi anak buah. Dia mengerti beratnya menjadi seorang anak buah sehingga dia mengerti porsi yang diberikan kepada anak buahnya.
Hal yang paling utama ketika menjadi anak buah adalah berfikir apabila dia menjadi bos. Artinya ketika dia bekerja maka akan berpikir ketika dia menjadi bos apakah pekerjaannya saat ini sudah layak. Berfikir apakah dia layak menjadi anak buahnya sendiri jika dia menjadi bos. Berfikir pantaskah dia menggaji dirinya sebagai anak buah apabila dia menjadi bos.
Intinya sebuah jabatan bukanlah sebuah pangkat yang memisahkan satu rang dengan orang lain, melainkan memandang jabatan sebagai fungsi. Ketika menjadi bos maka harus menjalankan fungsi sebagai bs begitu juga dengan anak buah. Bekerja saling mendukung bukan menjatuhkan demi sebuah jabatan.
read more...